
Yogyakarta, 14 April 2025 – Prestasi akademik membanggakan kembali diukir oleh Hadijah Rima, mahasiswa Program Magister Sastra Universitas Gadjah Mada (UGM), yang berhasil terpilih sebagai presenter dalam 2nd International Conference on Debate & Dialogue (ICDD2). Konferensi bergengsi ini akan berlangsung di Doha, Qatar, pada 19-20 Mei 2025, diselenggarakan oleh QatarDebate di bawah naungan Qatar Foundation. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata atas ketekunan dan dedikasi Rima dalam bidang debat dan kajian akademik.
Sebagai sosok yang telah aktif dalam dunia debat bahasa Arab sejak tahun 2020, Rima memiliki rekam jejak yang mengesankan di berbagai ajang kompetitif. Ia pernah mengikuti kompetisi debat yang diselenggarakan oleh QatarDebate pada periode 2021-2022, sebuah pengalaman yang memperkaya wawasan dan kemampuannya dalam seni argumentasi.
Terpilihnya makalah penelitian Rima sebagai salah satu yang dipresentasikan di ICDD2 merupakan hasil dari proses seleksi yang sangat kompetitif, di mana lebih dari 300 abstrak dan 100 makalah lengkap diajukan oleh akademisi dan praktisi dari berbagai negara. Dengan standar akademik yang ketat serta tinjauan menyeluruh oleh para ahli, makalah yang ia susun sejak Agustus 2024 ini berhasil memperoleh pengakuan internasional setelah melewati berbagai tahap seleksi hingga akhirnya dinyatakan lolos pada tahun 2025.
QatarDebate, sebagai penyelenggara utama konferensi ini, merupakan pusat debat nasional Qatar yang didirikan oleh Qatar Foundation pada tahun 2008. Lembaga ini berperan sebagai wadah pengembangan budaya berpikir kritis, dialog terbuka, dan debat konstruktif di dunia Arab dan internasional. Dengan visi Enriching Dialogue, Empowering Minds, QatarDebate membekali generasi muda dengan keterampilan argumentasi yang mendalam serta memfasilitasi eksplorasi berbagai isu global dari perspektif yang lebih luas. Sebagai bagian dari Qatar Foundation, yang merupakan organisasi nirlaba dengan fokus pada pendidikan, penelitian, inovasi, dan pengembangan masyarakat, QatarDebate berupaya menciptakan dampak signifikan di tingkat lokal, regional, dan global.
ICDD2 sendiri merupakan kelanjutan dari edisi pertama konferensi yang diadakan pada tahun 2023 dan bertujuan untuk memperkuat jaringan akademisi lintas disiplin dalam bidang argumentasi, retorika, linguistik, dialog, pemikiran kritis, pendidikan, dan filsafat Islam. Dengan menghadirkan akademisi, praktisi, serta para penggiat debat dan dialog, konferensi ini menjadi forum penting dalam pengembangan diskursus intelektual di tingkat global. Penyelenggaraan konferensi ini juga menandai semakin luasnya ekspansi budaya debat dan dialog dalam konteks akademik modern, yang semakin berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir.
Selain berprestasi dalam debat, Rima juga aktif sebagai penerjemah akademik, menerjemahkan dokumen konferensi dari bahasa Arab ke Inggris, Inggris ke Indonesia, serta Arab ke Indonesia. Ia juga kerap mengikuti berbagai perlombaan akademik dan telah meraih berbagai penghargaan. Tahun ini, ia mendapatkan kesempatan emas sebagai penerima beasiswa LPDP PK 222 untuk melanjutkan studinya di Magister Sastra UGM, sebuah pencapaian yang semakin memperkuat posisinya sebagai akademisi muda berbakat.
Dalam wawancaranya, Rima mengungkapkan rasa syukur dan ketidakpercayaannya atas pencapaian yang ia raih. Ia mengaku tidak pernah membayangkan bahwa perjalanannya yang dimulai sejak 2020 di dunia debat berbahasa Arab akan membawanya hingga ke panggung internasional. “Awalnya hanya coba-coba ikut lomba, tapi ternyata membawa aku sejauh ini,” ujarnya. Rima juga menceritakan tantangan besar yang ia hadapi, termasuk saat harus berdebat dengan penutur asli bahasa Arab. “Sempat merasa minder dan hampir menyerah, tapi aku terus belajar dan mengasah kemampuan argumen,” tuturnya. Ia menekankan bahwa ketekunan dan kesungguhan dalam menekuni suatu bidang adalah kunci, karena kesempatan sering datang dari arah yang tidak terduga. “Kalau kita benar-benar tekun, selalu ada jalan—dan dari situlah semua peluang bermula,” pungkasnya.
Dengan keberhasilannya dalam ajang akademik ini, Rima tidak hanya membawa nama baik UGM tetapi juga memperkuat representasi Indonesia dalam kancah akademik internasional. Diharapkan partisipasinya dalam ICDD2 dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan kajian debat dan dialog, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan mengeksplorasi potensi akademik mereka di tingkat global.
[Humas Magister Sastra, Anisa Dien Rahmawati]