Program studi magister sastra mencetuskan satu kegiatan rutinan baru, yaitu Diseminasi Nasional dengan rangkaian acara prosiding dan seminar sastra. Diawali dengan call for paper pada 5 Juni–11 Agustus, dan dilanjut dengan acara inti, yaitu prosiding dan seminar sastra dengan tema “Setelah Dekonstruksi” pada 25 September.
Tema tersebut dipilih untuk melihat teori, fenomena, dan kajian-kajian yang berkembang setelah teori dekonstruksi yang dicetuskan oleh Jacques Derrida agar dapat dipetakan keberadaan serta manfaatnya. Pada kesempatan ini, magister sastra menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Johanes Haryatmoko, Dosen Universitas Sanata Dharma sekaligus pakar etika dan filsafat modern dan Prof. Dr. Faruk, S.U., guru besar bidang sastra Universitas Gadjah Mada. Dan dimoderatori langsung oleh dosen dan penulis muda Magister Sastra, Ramayda Akmal, M.A., Ph.D.
Acara seminar yang dimulai dari pukul 09.00–12.00 WIB berlangsung dengan baik dan memantik diskusi yang hidup dan menarik. Setelah selesainya seminar, acara lalu dilanjutkan dengan prosiding oleh pemakalah dengan artikel terpilih. Terdapat sepuluh judul artikel terpilih dan lima belas pemakalah dari berbagai kampus di Indonesia, di antaranya adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, ISI Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Malang, Universitas negeri Malang, dan Universitas Trunojoyo Madura. Presentasi berlangsung selama satu setengah jam dan didampingi langsung oleh dua dosen magister sastra, yaitu Dr. Aprinus Salam, M.Hum. dan Dr. Pujiharto, M.Hum. selaku Reviewer. Serangkaian acara diseminasi ditutup dengan ulasan reviewer untuk setiap pemakalah untuk selanjutnya diperbaiki sebelum akhirnya diterbitkan. Sekalipuan awal hingga akhir kegiatan dilaksanakan secara daring, hal ini tidak mengurangi antusiasme dan urgensi acara. Dibuktikan dengan membludaknya pendaftar pada hari pertama pembukaan pendaftaran seminar. Hingga akhir, tercatat 224 peserta terdaftar dan mengikuti acara secara daring.